Hasil atlet perjuangan di Japan 2024 membuat banyak jadi penasaran tentunya yang sudah menunggu. Para atlet pebulutangkis Ganda Putra Indonesia yaitu Muhammad Shohibul Fikri dan Bagas Maulana. Saat mengembalikkan kok ke arah lawannya Pebulutangkis Ganda Putra Prancis, Christo Popov dan juga Toma Junior.
Muhammad Shohibul Fikri dan Bagas Maulana melaju ke babak selanjutnya saat setelah menang dengan skor 21-11 dan 21-17. Dua dari tiga ganda putra Indonesia berhasil ke semifinal turnamen bulu tangkis Japan Open 2024.
Hasil Dari Atlet Badminton Indonesia
Dua wakil Indonesia di babak empat besar turnamen adalah duet yang baru dipasangkan. Muhammad Shohibul Fikri dan Daniel Marthin serta Leo Rolly Carnando dan Bagas Maulana. Sementara itu, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto, berstatus ganda putra terbaik Indonesia. Sekaligus menjadi keunggulan keempat Japan Open, justru terhenti di perempat final.
Mereka merupakan pasangan Indonesia pertama yang bertanding dalam perempat final di Yokohama Arena. Fikri dan Daniel tampil solid menghadapi Chen Bo Yang / Liu Yi dari Cina. Mereka hanya membutuhkan waktu 34 menit untuk mengatasi perlawanan Chen/Liu dua gim langsung dari lawannya ituu. Fikri/Daniel pun mengungkapkan kunci sukses mengamankan kemenangan di perempat final saat ini.
Strategi kemenangan, dari awal menekan terus. Kami harus menyerang duluan. Permainan depannya tidak boleh kalah. Yang penting dari setiap pertandingan terus berusaha yang terbaik.
Di lapangan komunikasi dan fokus begitu lancar. Tetap harus bisa menguasai di lapangan dan siap terus. Mereka juga bukan lawan yang mudah.
Sayangnya, langkah Fikri dan Daniel gagal diikuti Fajar/Rian. Bertemu wakil Malaysia, pasangan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, mereka takluk dalam pertarungan rubber game, 16-21, 21-10, 16-21.
Meskipun sempat bangkit pada babak kedua. Ganda putra Indonesia tersebut kembali keteteran dalam gim ketiga atau penentuan, seperti diakui oleh Muhammad Rian Ardianto.
Dari bertahan hingga balik serang mereka sangat baik hari ini. Beberapa kali seharusnya bisa mematikan (lawan), malah jadi mati sendiri dalam pergerakan.
Baca juga : Shin Tae-yong Ungkap Kendala Terbesar Timnas Indonesia Jelang Lawan Arab Saudi