Teknik dasar tenis meja atau pingpong merupakan olahraga yang melibatkan dua atau empat pemain yang memukul bola plastik/bola pingpong di atas meja menggunakan bet/bat. Permainan ini dilakukan di atas meja yang dibagi dua bagian oleh net. Kecuali servis awal, aturan permainan adalah: pemain harus memantulkan bola ke meja lawan dan lawan harus mengembalikannya ke meja lawan.
Organisasi olahraga tenis meja internasional adalah International Table Tennis Federation (ITTF), didirikan tahun 1926. ITTF beranggotakan 226 persatuan/federasi tenis meja di seluruh dunia pada saat ini. Aturannya dimuat dalam buku pegangan yang diterbitkan ITTF. Tenis meja disertakan dalam Olimpiade sejak 1988.
Teknik Dasar Tenis Meja dan Sejarahnya
Tenis meja dibuat di Inggris sekitar abad ke-19, di mana dimainkan oleh orang kelas atas sebagai permainan indoor setelah makan malam. Tenis meja mempunyai beberapa nama, salah satunya “whiff whaff”, dan disarankan bahwa permainannya pertama kali dikembangkan oleh tentara Inggris di India atau Afrika Selatan, di mana mereka membawanya kembali ke Inggris.
Nama “ping-pong” kemudian lebih digunakan untuk permainan yang dimainkan peralatan Jaques, dengan perusahaan lain menyebutnya tenis meja. Situasi yang sama terjadi juga di Amerika Serikat, di mana Jaques menjual hak nama “ping-pong” kepada Parker Brothers. Parker Brothers lalu menjadikannya merek dagang tahun 1920-an, membuat organisasi lainnya mengubah nama menjadi “tenis meja” dibanding menggunakan nama yang lebih umum, namun dengan merek dagang.
Inovasi besar berikutnya dilakukan oleh James W.Gibb, pencinta tenis meja, yang menemukan bola seluloid dalam perjalanan menuju AS tahun 1901 dan menurutnya cocok untuk permainan. Pada awal 1900-an, permainan ini dilarang di Russia karena penguasa pada masa itu percaya bahwa memainkan tenis meja memiliki efek yang buruk pada penglihatan pemain.
Tahun 1921, Asosiasi Tenis Meja (TTA) dibuat di Inggris, dan diikuti Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) pada tahun 1926. Di tahun 1930, Edgar Snow berkomentar di Red Star Over China bahwa pihak Komunis di Perang Saudara China mempunyai “hasrat untuk Tenis Meja asal Inggris” yang menurutnya “ganjil”. Tahun 1950-an, raket yang menggunakan lembaran karet digabung dengan lapaisan spons di dasarnya mengubah permainan secara dramatis, meningkatkan kecepatan dan perputaran bola. Ini diperkenalkan perusahaan alat olahraga Inggris S.W. Hancock Ltd.
Teknik dasar
Putaran bola dalam tenis meja ada beberapa: Top spin bola mutar ke atas, hasil dari pukulan loop. Underspin bola mutar ke bawah, hasil dari pukulan chop. Sidespin bola mutar ke samping bisa ke kanan bisa ke kiri. No spin bola tidak memutar.
Teknik Pegangan/Grip
Teknik pegangan/grip pada tenis meja dibagi menjadi 2 jenis, yaitu pegangan tangkai pena (Penholder Grip) dan pegangan jabat tangan (Shakehand Grip). Untuk penempatan jari tangan dari kedua teknik pegangan tersebut bisa menghasilkan banyak variasi-variasi pegangan, tergantung dari kebiasaan yang dilakuka oleh pemain . Pegangan yang paling baik untuk seorang pemain yaitu pegangan yang senyaman mungkin dan sesuai dengan kebiasaan pemain yang bersangkutan.
Teknik Pegangan Tangkai
Pegangan tangkai pena yaitu pegangan yang digunakan atlet tipe penyerang. Pegangan tangkai pena ini disebut juga sebagai pegangan gaya Asia karena pegangan tangkai pena ini sering digunakan oleh pemain Asia. Postur pemain dengan tipe ini memiliki postur yang pendek sehingga gerakannya lincah.
Pegangan Jabat Tangan/Shake hand
Pegangan jabat tangan yaitu pegangan yang paling banyak / umum digunakan. Kelebihan pegangan jabat tangan yaitu memiliki banyak variasi pukulan forehand maupun backhand. Sedangkan kelemahan dari pegangan ini yaitu gerakan pergelangan tangan tidak sebebas pegangan pulpen/penhold
Posisi Siap (Ready Position)
Posisi siap dalam tenis meja sangat penting terutama pada saat pengembalian bola lawan. Untuk dapat mengembalikan pukulan bola lawan. Maka posisi seorang pemain harus dengan posisi siap agar pemain dapat menjangkau bola dan mengarahkannya dengan mudah. Dengan posisi yang baik ini, pemain lebih mudah melangkahkan kakinya dalam menyongsong bola.
Baca juga : Ini Alasan Kesuksesan Olaharaga Pound Fit